Penikmat Jaringan WiFi Gratis di Tempat Umum Harus berhati-hati

Penikmat jaringan WiFi gratis di tempat umum harus berhati-hati, pasalnya kejahatan siber dapat dilakukan lewat jaringan WiFi. Jaringan wifi bisa digunakan sebagai akses para hacker untuk menyadap (tapping) data-data rahasia pengguna lewat jaringan WiFi tersebut.

Chief Technology Officer Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) Salahuddien Manggalany mengatakan di era Internet of Thing (IoT), menyusupkan malware yang digunakan untuk menyadap marak dilakukan.

Hal ini disebabkan oleh minimnya sistem keamanan pada modul atau router WiFi. Bahkan pria yang akrab dipanggil Didin ini mengatakan router WiFi masih bisa ditembus hacker meski sudah dipasangi firewall.

"Di router tidak ada firewall macam-macam. Dia juga bisa diterobos oleh hacker. Akses WiFi bisa diakses oleh hacker juga. Kalau ditanya pabrik ya mereka tidak tahu. Karena saking kecil router, mereka tidak bisa update firmware untuk menangkal virus," kata pria yang akrab dipanggil Didin ini.

Dalam kesempatan yang sama, Information Technology Security Specialist Vaksinkom, Alfons Tanujaya menyatakan maraknya virus di jaringan WiFi ini karena jaringan tersebut marak digunakan pengguna perangkat cerdas, baik pengguna komputer dekstop maupun gawai.

"Kenapa koneksi WiFi digunakan? Karena koneksi WiFi sangat populer dan digunakan oleh hampir seluruh pengguna perangkat mobile yang ingin terkoneksi ke internet tanpa membuang kuota," ujar Alfons.

Alfons mengatakan cara hacker melakukan tapping adalah dengan menjadi penyedia WiFi palsu atau hotspot provider. Apabila ada yang terkoneksi dengan bandwidth WiFi tersebut, maka dapat dipastikan segala aktivitas browsing bisa dilihat oleh hacker.

"Itu yang paling parah, kalau kita connect ke hotspot palsu. Dia kasih bandwidth tapi karena kita lewat dia, seluruh traffic kita di transfer ke dia dan dia bisa melihat secara teknis aktivitas kita," kata Alfons.

Untuk itu, berhati-hatilah ketika tengah mencari koneksi WiFi ditempat umum. Pastikan nama jaringan yang terkoneksi memang terpercaya.

Cara lain untuk menyadap jaringan WiFi adalah dengan menjebol pengamanan WiFi yang memiliki kelemahan dalam keamanan siber. Biasanya WiFi yang ditargetkan adalah WiFi gratis yang berada di area publik.

"Untuk WiFi yang kurang diyakini pengamanannya, jangan akses data rahasia seperti transaksi online. Kecuali [koneksi ke jaringan ini] diproteksi dengan VPN filter yang baik," tuturnya.

Sebab, Alfons menyebut para hacker ini memang sengaja mengincar platform atau jaringan yang banyak digunakan orang. Ia lantas memberi contoh.
"Wifi di tempat umum seperti di Starbuck jangan lakukan transaksi internet banking."

Alfons menyebut intinya pengguna wifi 'gratisan' disarankan agar tidak melakukan browsing yang membutuhkan username dan password. Cukup lakukan browsing atau streaming saja.

Apabila memang terpaksa untuk melakukan log in, Alfons menyarankan pengguna wifi harus menggunakan Virtual Private Network (VPN) yang mampu menyediakan koneksi yang aman.

"Saya setuju karena tadi kan konsepnya bahwa kalau dia (hacker) jadi akses poin, kita bisa celaka. Kita juga bisa mengamankan diri lewat VPN setiap connect ke jaringan WiFi ," kata Alfons

Alfons mengimbau VPN itu harus dari developer yang terpercaya. Jangan sampai VPN itu dari developer yang tidak jelas. Pengguna harus memililah mana VPN yang dapat dipercaya. Pasalnya, hacker juga mampu memalsukan VPN. Alfons mengatakan jangan sampai niat untuk mengamankan diri malah berubah menjadi membahayakan diri.

"Hacker juga bisa memalsukan VPN dan melakukan tapping data ke kita. Kan orang cari VPN yang free. Solusinya beli VPN dari developer yang terpercaya," kata Alfons.

0 Response to "Penikmat Jaringan WiFi Gratis di Tempat Umum Harus berhati-hati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel