Snapchat Genjot Pengguna di Eropa Melalui Fitur Discover News

Perusahaan aplikasi chatting Snap dilaporkan tengah mencari cara untuk menghidupkan kembali tingkat pertumbuhan yang melambat, dan meningkatkan pendapatan iklan untuk aplikasi pesan instan Snapchat. Dikatakan pekan ini telah digenjot sampai 10 juta pengguna melalui fitur temukan Berita dan video di Prancis setelah peluncuran app.

Angka, yang sebelumnya belum dilaporkan, itu setara dengan sekitar 15 persen dari populasi negara setempat.

Untuk pengguna aktif harian aplikasi Snapchat global dilaporkan hanya 173 juta, yang terpaut hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan aplikasi pesaing milik Facebook yaitu Instagram dengan jumlah pengguna aktif harian tembus 500 juta.

Cerita Facebook 3 tahun silam pernah menaikkan tawaran hingga tiga kali lipat. Dari Rp 11 triliun menjadi Rp 34 triliun untuk Akuisisi . Namun, co-founder Snapchat, Evan Spiegel tak bergeming. Bagi yang baru pertama kali mendengar Snapchat, adalah aplikasi pesan instan foto (iOS) yang sangat mengandalkan unsur privasi. Foto yang dikirim via Snapchat bisa ‘hancur’ sekian detik setelah dilihat penerima.

Nama Snapchat sempat moncer beberapa waktu lalu akibat fiturnya ini. Bahkan, Facebook pun sempat Menkloning aplikasi tersebut dan mereka beri nama Facebook Poke.

Mitra Snap di Prancis seperti Le Monde dan Cosmopolitan, yang menyediakan layanan video dan fitur temukan berita atau Discover News, mendapatkan penghasilan "signifikan" dari iklan, ungkap Nick Bell, vice president of content di Snap, mengatakan kepada Reuters, tanpa memberikan rincian angka yang pasti.

Snap, yang menghasilkan pendapatan dari pengiklan, berbagi pendapatan 50-50 dengan mitra penerbit. Perusahaan hingga saat ini belum untuk menghasilkan keuntungan sejak app pesan instan yang diluncurkan pada tahun 2012 silam. Sejak Penawaran Umum perdananya pada bulan Maret, saham yang turun hampir 18 persen, untuk sekitar $14 per saham.

Perancis adalah peluncuran internasional pertama Discove News. Ini juga telah dirilis di Jerman, Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi perusahaan mengambil pendekatan yang lambat, disengaja untuk ekspansi karena berhasil mengembangkan kemitraan yang kuat dengan penerbit, klaim Bell.

Share this post