Irit? Microsoft Menenggelamkan Pusat Data di Bawah Laut
7 June 2018
Add Comment
Untuk alasan efisiensi, Microsoft menenggelamkan pusat data di bawah laut. Dengan demikian, perusahaan itu bisa mengurangi biaya pendinginan.
"Kami pikir pendinginan akan lebih baik di bawah laut daripada di darat," jelas Ben Cutler, yang bertugas untuk pusat data bawah laut bernama Project Natick ini.
Sebab, salah satu komponen biaya terbesar di pusat data adalah biaya pendinginan. Sebab, server-server dalam jumlah banyak ini begitu panas saat bekerja dan perlu distabilkan dengan hawa dingin agar sistem tetap stabil.
Pusat data Microsoft ini ditempatkan di silinder raksasa berwarna putih. Sebanyak 12 rak server dimasukkan ke dalam silinder ini. Jumlah server itu cukup untuk menyimpan lima juta film. Tentu saja pusat data ini terhitung kecil ketimbang kebanyakan pusat data Microsoft lainnya.
Data center ini akan ditempatkan di bawah laut selama lima tahun. Data center ini lantas akan dihubungkan dengan kabel data bawah laut.
Tapi kelemahannya, server rusak didalam kontainer ini tak bisa diperbaiki. Meski demikian, kemungkinan server rusak diperkirakan akan lebih kecil ketimbang pusat data di darat.
Uji coba pusat data bawah laut pertama Microsoft dilakukan pertama kali pada 2015 selama lima bulan.
Jika proyek bawah laut ini berhasil Microsoft merencanakan untuk menenggelamkan lima silinder serupa lainnya. Membangun pusat data bawah laut ini bahkan lebih cepat ketimbang membangunnya di darat. Microsoft menyebutkan dalam pernyataan tertulis cukup 90 hari untuk membangun lima silinder tersebut. Sementara di darat pembangunan serupa akan memakan waktu tahunan.
"Kami pikir pendinginan akan lebih baik di bawah laut daripada di darat," jelas Ben Cutler, yang bertugas untuk pusat data bawah laut bernama Project Natick ini.
Sebab, salah satu komponen biaya terbesar di pusat data adalah biaya pendinginan. Sebab, server-server dalam jumlah banyak ini begitu panas saat bekerja dan perlu distabilkan dengan hawa dingin agar sistem tetap stabil.
Pusat data Microsoft ini ditempatkan di silinder raksasa berwarna putih. Sebanyak 12 rak server dimasukkan ke dalam silinder ini. Jumlah server itu cukup untuk menyimpan lima juta film. Tentu saja pusat data ini terhitung kecil ketimbang kebanyakan pusat data Microsoft lainnya.
Data center ini akan ditempatkan di bawah laut selama lima tahun. Data center ini lantas akan dihubungkan dengan kabel data bawah laut.
Tapi kelemahannya, server rusak didalam kontainer ini tak bisa diperbaiki. Meski demikian, kemungkinan server rusak diperkirakan akan lebih kecil ketimbang pusat data di darat.
Uji coba pusat data bawah laut pertama Microsoft dilakukan pertama kali pada 2015 selama lima bulan.
Jika proyek bawah laut ini berhasil Microsoft merencanakan untuk menenggelamkan lima silinder serupa lainnya. Membangun pusat data bawah laut ini bahkan lebih cepat ketimbang membangunnya di darat. Microsoft menyebutkan dalam pernyataan tertulis cukup 90 hari untuk membangun lima silinder tersebut. Sementara di darat pembangunan serupa akan memakan waktu tahunan.
0 Response to "Irit? Microsoft Menenggelamkan Pusat Data di Bawah Laut"
Post a Comment