Inggris: NHS Sudah Bisa Menjaga Diri Dari Serangan"WannaCry"

Sebuah laporan oleh pemerintah Inggris National Audit Office (NAO) telah menemukan bahwa National Health Service (NHS) salah satu klinik kesahatan terbesar di Inggris bisa "mengambil tindakan relatif sederhana untuk melindungi diri mereka sendiri" terhadap serangan malware WannaCry yang membawa beberapa organisasi NHS macet sementara masalah telah diperbaik.

May tahunn ini dunia sempat dihebohkan dengan serangan ransomware WannaCry, di mana ada 99 negara terkena dampak serangan malware ganas tersebut menyasar rumah sakit, termasuk Indonesia.

"Semua jajaran organisasi NHS terinfeksi oleh WannaCry telah unpatched atau sistem operasi Windows tidak didukung jadi yang rentan terhadap ransomware. Namun, Apakah organisasi telah menambal sistem mereka atau tidak, mengambil tindakan untuk mengelola firewall mereka menghadapi internet organisasi akan memiliki guard terhadap infeksi," jelas NAO .

Temuan menarik lainnya dari laporan ini adalah bahwa sebagian besar perangkat salah satu kliknik kesehatan terbesar di Inggris itu yang jutru dipengaruhi oleh WannaCry bahkan berjalan didukung versi Windows 7, tetapi mereka hanya unpatched dan rentan. Mesin Windows XP juga terpengaruh, namun mereka di minim dari perangkat yang terinfeksi.

Laporan BBC menyatakan bahwa NHS telah menerima bahwa ada pelajaran yang yang bisa dipetik dari serangan WannaCry dan sekarang mengambil tindakan. Sebagai contoh, itu adalah berangkat rencana respons untuk serangan masa depan, itu adalah memastikan organisasi menerapkan sistem CareCERT peringatan penting, bahwa mereka menerapkan patch, dan pastikan perangkat lunak antivirus up-to-date. NHS akan memastikan bahwa komunikasi penting dapat terus mengalir selama serangan ketika sistem down, dan akhirnya, itu akan membuat yakin jajaran organisa, dan staf mereka mengambil cyber keamanan serius dan bekerja secara proaktif untuk mengurangi dampak serangan.

WannaCry (wcry) atau juga dikenal sebagai Wanna Decryptor adalah program ransomware spesifik yang mengunci semua data pada sistem komputer dan membiarkan korban hanya memiliki dua file: instruksi tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya dan program Wanna Decryptor itu sendiri.

Saat program itu dibuka, komputer akan memberitahukan kepada korban bahwa file mereka telah di-encrypt, dan memberikan mereka tenggat waktu untuk membayar, dengan memperingatkan bahwa file mereka akan dihapus. Pelaku serangan menuntut pembayaran Bitcoin, memberikan petunjuk bagaimana cara membelinya, dan memberikan alamat Bitcoin untuk dikirim.

Perlindungan terbaik terhadap serangan ransomware adalah dengan mem-backup semua file ke dalam sistem yang benar-benar terpisah. Jadi, apabila kamu terkena serangan, tidak akan kehilangan informasi apapun dan file kamu yang dicurip penjahat cyber tetap aman karena ada cadangannya.
[ Via ]

Share this post