Gawat! Jelang Pengumuman Resmi iPhone 8, Kampus Apple Diserbu Demonstran

Tekno News- Hiruk pikuk para penggemar perangkat Apple dikampus baru di Cupertino, California yang ingin menyaksikan secara lansung press- release brand terbaru Apple dilaporkan terusik. Dengan adanya unjuk rasa serikat buruh setempat dari Communications Workers of America (CWA) terhadap AT&T. Para demonstran mengambil sikap terhadap majikan mereka "AT&T tekait upah sangat rendah dengan memprotes di kampus baru Apple, yang akan menjadi lokasi peluncuran iPhone baru dan brand lain-nya teranyar.

Menurut CWA, meskipun fakta bahwa AT&T membuat lebih dari $1 miliar pendapatan per tahun dalam keuntungan, perusahaan terus membayar upah rendah untuk karyawan saat pengisian pelanggannya atas dolar. Selain itu, perusahaan dilaporkan menolak untuk bernegosiasi dengan pekerja pada peningkatan upah mereka dan terus melakukan PHK sebagian besar tenaga kerja.

Titik terakhir adalah masalah serius bagi pekerja AT&T, dari protes yang digelar pekerja sembari membawa spanduk dengan tulisan, “iMay get outsourced by AT&T.” Meskipun begitu, AT&T mendorong untuk reformasi pajak yang akan memungkinkan perusahaan untuk membayar pajak yang lebih rendah, berdebat bahwa hasilnya lebih banyak pekerjaan akan dibuat-semua sementara pemotongan jumlah pekerjaan yang menawarkan puluhan ribu dalam beberapa tahun terakhir , menurut laporan dari Institute for Policy Studies.

Adapun pemilihan kampus Apple oleh pekerja untuk melakukan protes, dikarenakan peluncuran seri baru iPhone juga untuk operator nirkabel seperti AT&T. Selain, semua operator besar di Amerika Serikat berdiri untuk mendapatkan bundling dengan pendapatan besar jelang liburan di regional setempat.

Menurut laporan, ini bukanlah pertama kalinya pekerja AT&T telah mengambil sikap terhadap perusahaan dengan menggelar demonstrasi. Sebelumnya pada tahun ini, lebih dari 35.000 pekerja melakukan mogok tiga hari dengan berjalan kaki, memaksa raksasa nirkabel untuk menutup ratusan toko-toko di seluruh negeri. Pada waktu itu, pekerja berpendapat bahwa AT&T telah memotong ribuan panggilan-pusat pekerjaan di seluruh negeri sekaligus menciptakan banyak pekerjaan yang sama di luar negeri.

Share this post